MENDAMPINGI BELAJAR ANAK DI RUMAH


 Oleh:M. Saeful Bahri
Founder Ansaindo Training Center 


Dampak mewabahnya virus corona dan agar tidak semakin meluas penyebarannya, pemerintah memutuskan sekolah diliburkan dan siswa belajar di rumah dengan penugasan dari guru. Hal ini membuat para orang tua harus memiliki cara agar anak-anaknya bisa mengerjakan tugas belajarnya dengan baik. 

Berikut ini beberapa cara agar pendampingan belajar  di rumah bisa dilakukan dengan baik :

BERIKAN RASA NYAMAN DAN AMAN

Dampingilah anak-anak dengan tulus dan sabar. Kondisikanlah suasana yang nyaman dan aman bukan saja suasana tempatnya dan kebutuhan makanannya  tapi juga sikap dan perkataan orang tua, karena dengan suasana yang nyaman dan aman dengan sendirinya anak akan mau melakukan dan mengerjakan tugasnya. 

Tetapi sebaliknya jika orang tua tidak memberikan suasana yang nyaman dan aman,  malah cendrung pada suasana, kata-kata dan sikap yang mengancam maka jangan harap anak mau melakukan tugas belajarnya dengan baik. 

Hal ini memang sejalan dengan kinerja otak,  dimana neokortex tidak akan berfungsi (anak tidak mau melakukan)  jika sistem limbik masih menangkap rasa tidak nyaman, rasa tidak aman atau mengancam. 

BERIKAN KELELUASAAN 

Biarkan anak melakukan yang bagus menurut mereka. Biarkan dia memilih dan menentukan yang menurut dia baik dan tepat.  Berikanlah keleluasaan untuk berkreatifitas. Orang tua mendampingi saja dan memberikan arahan yang memotivasi agar anak bisa mengerjakan tugasnya dengan mudah atau jika anak bertanya dan meminta pendapat barulah berikan masukan.

BERIKAN KEPERCAYAAN DAN KENDALI 

Setiap anak punya keunikan tersendiri, punya cara tersendiri dalam melakukan tugas belajarnya. Maka berikanlah kepercayaan kepada anak untuk melakukan tugasnya sesuai caranya sendiri. 

Berikanlah kepercayaan bahwa anak mampu melakukannya,  bahwa dia mampu mengatur waktu dalam mengerkajan tugasnya, bahwa dia akan mampu menyelesaikan tugas belajarnya. 

Terlebih jika anaknya sudah usia SMP dan SMA dimana anak sudah cukup dewasa dan sudah bisa mempertimbangkan segala sesuatunya. Maka orang tua cukup memantaunya dan menanyakannya seperti pertanyaan "apakah ada yang sulit", "sudah berapa tugas yang sudah selesai",  "adakah yang butuh bantuan" dst. Pertanyaan ini dilontarkan secara berkala dengan jeda yang cukup lama, bukan ditanyakan terus menerus dalam waktu yang pendek. 

Orang tua juga jangan terlalu banyak melakukan intervensi: terlalu banyak membantunya,  terlalu banyak memberikan intruksi,  terlalu banyak memberikan arahan dan sejenisnya, karena akan membuat anak terlalu di dikte dan anak bisa selalu ketergantungan terhadap orang tua. 

NILAI DAN UKURLAH HASIL PEKERJAAN ANAK DENGAN GROWMINDSET

Ukurlah dan nilailah hasil karya dan pekerjaan anak sesuai usianya bukan diukur dan dinilai dengan ukuran karya dan pekerjaan yang dilakukan orang dewasa. Karena anak-anak masih berproses belajar dalam melakukan sesuatu,  masih sifatnya latihan dalam melakukan sesuatu,  tentu jam terbang dan pengalaman anak - anak berbeda dengan orang dewasa yang memang sudah pernah dan sudah selesai masa proses kemampuan dasar maupun kemampuan terapan. 

Maka orang tua perlu menggunakan prinsip growmindset dalam setiap perilaku belajar anak  yaitu memandang bahwa sesungguhnya disetiap proses belajar yang dilakukan anak dan apa-apa yang sudah dikerjakan anak dalam menyelesaikan tugas belajar, sebenarnya "sudah terjadi peningkatan pengalaman belajar". Peningkatan pengalaman belajar ini diperoleh bahwa saat setiap anak belajar maka saat itu pula kemampuan anak akan semakin bertambah.

BERIKAN APRESIASI

Ketika kita orang tua mendampingi belajar anak seperti misalnya mendampingi menghafal ayat Al Quran,  saat anak sudah bisa dan sudah hafal maka berikan kata-kata seperti: good job, bagus,  siip, atau tos tepuk bersama. Begitupun jika kita menanyakan sudah berapa tugas yang dikerjakan kemudian anak menjawab sudah 3 mata pelajaran,  maka berikan ucapan seperti tadi. Ataupun jika anak sudah menyelesaikan tugas setiap mata pelajaran dengan baik. 

Suasana ini akan memberikan semangat dan motivasi,  anak menjadi senang dan merasa dihargai. Sehingga akan lebih mudah dan semangat dalam melakukan tugas belajar berikutnya. 

JADILAH ORANG TUA DAN SEKALIGUS SAHABAT

Moment belajar di rumah bagi anak dan moment bekerja di rumah bagi orang tua merupakan moment untuk banyak melakukan aktifitas bersama. Maka jadilah teman dan sahabat anak,  belajar bersama, bermain bersama dan bersama-sama dalam melakukan aktifitas lainnya. Sehingga keberadaan semua anggota keluarga pada moment virus corona ini menjadi hal yang menyenangkan dan membahagiajkan terutana bagi anak-anak,  karena kehadiran orang tua disinya,  didekatnya terasa begitu bermakna.

0 Komentar